Senin, 08 Desember 2014

Belajar Macro Photography dengan Smartphone

Q : Pengen cobain foto macro pake smartphone bisa gak bro/sis ?
A : Bisa…….bingit (kata ABG sekarang)

Q : Tips and Tools nya dong di share ……
A : Oke. Cuma modal smartphone sama beli paket lensa fish eye and macro (di komunitas terbesar di Indonesia banyak yang jual kok, atau ke toko online di internet juga banyak yang jual dan harganya sekitar 50 ribu)

Q : Bisa foto apa aja nih ?

A : Sementara ini ….. saya baru coba untuk bunga, daun, pensil dan mainan

Q : Contohnya ada ? Hasilnya gimana ?
A : Ada dong ….. hasilnya lumayan kok (memang bukan untuk kualitas cetak sih), tapi kalo untuk Instagram dan Twitter sih masih OK banget











Q : Caranya gimana ?
A : Berhubung Camera Smartphone serba otomatis, maka kita musti sedikit pinter-pinter pilih angle dan titik fokusnya. Lensa tambahan yang kita beli modelnya Clip On (pada umumnya), biar mengurangi vignette di pinggir lensa biasanya cover belakang smartphone saya buka, agar jarak antara lensa smartphone dan lensa tambahan sedekat mungkin. Trus jarak antara lensa tambahan ke objek sangat dekat mungkin sekitar 1-1.5 cm. Jadi memang perbesaran dari lensa ini cukup besar perkiraan saya sih sekitar 5 kali dari objek sesungguhnya.

Q : Tips yang lainnya ada ?
A : Saya lebih sering pakai aplikasi Camera 360 apabila ingin menggunakan filter, karena hasilnya instan alias langsung keliatan dan bisa delete kalo kurang sesuai harapan. Tapi gak tertutup kemungkinan pakai aplikasi yang lainnya yah …..
Trus untuk urusan angle sebaiknya satu objek kita ambil beberapa angle, misalnya dari atas, sejajar dan dari bawah

Selamat mencoba dan contoh foto macro saya yang lain bisa di cek di Instagram @adrifabianus


Minggu, 04 Mei 2014

Membuat Action Photo Booth di Adobe Photoshop (CS5)

Membuat Action Photo Booth di Adobe Photoshop

Q : Katanya kalau pakai action di PS, bisa lebih cepat kerjanya ?
A : Iya, cuma hitungan detik kok. Pekerjaan yang berulang-ulang cuma dengan satu klik aja.

Q : Ajarin dong…….. please………
A : Langkah pertama kamu harus buat template/watermark di PS. Yang harus diperhatikan adalah ukuran file fotonya misalnya 3456x2304 pixel dengan resolusi 300ppi (ini dari file kamera Canon 60D, size Medium), jadi untuk membuat template/watermark nya sesuaikan dengan ukuran ini terlebih dahulu dan disave dengan extention .png (interlance yah, biar ada bagian yang tetap transparan agar foto di bawahnya tetap terlihat).
Langkah kedua adalah buka file foto yang akan menjadi sample foto. Lalu cara memulai action nya sebagai berikut, yaitu klik short cut Action di sisi kanan, lalu klik lagi di pojok kanan atas agar keluar tulisan New Action dan di klik aja.


Ketik nama Action yang diinginkan dan folder apa Action itu akan berada, setelah itu klik Record.



Setelah itu buka file template/watermark, Select All (Ctrl+A), lalu Copy.



Buka foto sample lalu Paste Special > Paste in Place dan jangan lupa Flatten Image




Kan file fotonya masih besar ukurannya, maka harus diperkecil sesuai ukuran kertas foto 4R (1800x1200 pixel atau 15x10 cm @ 300ppi) dengan cara menggantinya di Image Size




Setelah ukuran foto diperkecil, kita harus menyimpan foto itu dengan nama yang berbeda agar file foto mentah/orisinil masih ada, dengan cara Save As. Sebaiknya File Name tetap sama seperti foto awal, namun jangan lupa kotak As a Copy di thick yahhhh. Biasanya sih ukuran filenya dikisaran 10 agar tetap terjaga kualitasnya. Pilih juga di folder mana file baru akan disimpan.



Biar otomatis dicetak fotonya, kita klik File > Print (Atau Ctrl+P), sesuaikan nama printer yang digunakan serta formatnya landscape dan jangan lupa untuk di thick lagi kotak Scale to Fit Media dan terakhir klik Print



Langkah yang terakhir adalah Stop Recording deh


Selamat mencoba kawan dan semoga bermanfaat yah ………..
Kalo ada pertanyaan atau masukan, silakan tulis di komentar aja.


Note : Ini adalah cara paling sederhana yang saya tahu he he he he, maklum belajarnya otodidak.









Senin, 28 April 2014

Tethering dengan Kamera Canon

Q : Pusing nih mau buat photo booth tapi gak tahu gimana cara tethering dengan kamera Canon ?
A : Ahhh, mudah kok. Untuk persiapan awal, pertama-tama kita harus install program EOS Utility yang biasanya ada dalam dus saat kita beli kamera. Yang kedua siapkan pula kabel USB untuk koneksi dari kamera ke computer atau laptop, seharusnya sih ada juga di dus kamera (namun biasanya pendek, hanya sekitar 40-60 cm saja).  Oleh karena itu kita bisa membeli USB extention yang berukuran 2-3 meter.  Namun lebih baik beli kabel USB yang langsung panjang 3-5 meter. Banyak dijual secara online atau ke toko kamera/computer.

Q : Lalu tahap selanjutnya apa ?
A: Kita koneksi kamera dengan computer/laptop via kabel USB, di awal biasanya perlu sedikit waktu untuk install driver agar kamera kita terdeteksi oleh computer/laptop. Setelah terdeteksi, maka kita buka program EOS Utiliy dan klik Camera Setting/Remote Shooting.



Lalu kita atur ke folder mana file foto yang diambil akan disimpan, dengan cara meng-klik icon folder/map di bagian kanan atas. Pada Jendela Preferences, kita klik lagi Destination Folder dan silakan tentukan folder yang akan dituju. Terkahir klik OK



Mudah banget kan ….. dan selamat mencoba


Jumat, 18 April 2014

Foto Kreatif Di Malam Hari

Foto Kreatif Di Malam Hari

Q : Malam hari berhenti foto gak ya ?
A : Jangan dong, karena kita bisa kok menghasilkan foto yang unik di malam hari.

Q : Bagi rahasianya dong sedikit aja
A : OK
      Foto-foto di bawah ini adalah kombinasi antara long exposure dengan flash off camera. Coba  lihat
     diagram dan contoh fotonya.  Dengan exposure ½ detik, maka gerakan bianglala menjadi terekam
      unik. Agar bisa dapat seperti lingkaran bisa saja exposurenya lebih lama, akan tetapi subjek yang
     difoto harus dapat berdiam diri lebih lama dan akan lebih beresiko untuk terjadi gerakan sehingga
     foto menjadi blur.





     Trus ada contoh yang kedua, maksudnya untuk membuat kesan double exposure, tapi saya lebih suka
     menyebutnya dengan efek hantu, habis kita kan foto di malam hari dan biar lebih cetar menggelar aja



Selamat berkreasi dan mencoba teman-teman.



Selasa, 08 April 2014

Instagram on Canvas

Instagram on Canvas

Punya banyak foto di Instagram dan pengen banget di pajang di tembok rumah anda, bisa kok dan cara mudah banget

Q : Memang bisa foto instagram di print ?
A : Bisa Banget …….

Q : Ukurannya kecil-kecil dong ?
A : Tidak juga, bisa kok sampe ukuran 8 inchi  x 8 inchi (sekitar 20 cm x 20 cm)

Q : Gimana caranya sih ?
A : Gampang kok, ….. pindahin foto di folder instagram di smartphone atau iphone kamu ke komputer dulu. Trus foto nya dibuka pake program Photoshop di komputer kamu deh…. cari di bagian atas Image > Image Size (Ctrl+Alt+I) > Document Size dan rubah lah Width dan Height nya jadi 8 inch dan Resolution jadi 300 pixel/inch > Klik OK. Setelah selesai jangan lupa di Save As (Shift+Ctrl+S) ya, sebaiknya dengan nama berbeda agar file yang asli masih ada. 

Q : Sudah hanya gitu aja prosesnya ?
A : Belum….. masih ada tahapan kedua. Biasanya kalo dibawa ke tempat cetak foto, kita harus menyesuaikannya dengan kertas foto atau canvas yang tersedia. Foto instagram yang mau dicetak setelah disimpan jangan buru-buru ditutup yah. Cari di bagian atas File > New (Ctrl+N) > Preset diganti ke Photo > Size diganti ke Portrait, 8x10 inch > Klik OK lalu muncul halaman baru warna putih. Aktifkan halaman foto kita lalu klik Select > All (Ctrl+A) lalu Edit > Copy (Ctrl+C), lalu kembali ke halaman baru Paste (Ctrl+V), lalu klik Layer > Flatten Image dan kembali di Save As (Shift+Ctrl+S) dan disimpan dengan nama yang baru lagi.

Q : Bisa gak kalo mau ukuran yang lebih kecil ?
A : Tentu bisa, hanya saja waktu merubah Document Size di tahap pertama ganti sesuai dengan ukuran yang kita inginkan, akan tetapi jangan lupa resolution tetap 300 pixel/inch

Q : Semua kamera smart phone, iphone, dlsr, mirrorless hasilnya sama atau berbeda ?
A : Biasanya kamera dengan resolusi megapixel yang lebih besar menghasilkan foto yang lebih baik. Jadi masing-masing foto bisa saja berbeda hasilnya.

Selamat mencoba dan jepret terus dan cetak terus ………


  

Kamis, 27 Maret 2014

Strobist atau Flash Off Camera part II

Q : Peralatan ‘dasar’ apa saja yang dibutuhkan untuk belajar strobist atau flash off camera ?
A : Selain kamera dan flash, peralatan lainnya adalah flash trigger, light stand, cold shoe dan diffuser atau umbrella.

Q : Apa itu cold shoe ?
A : Biasanya dipergunakan untuk memasang flash di light stand dan pada umum sudah berikut umbrella holder.

Q : Seberapa banyak flash yang dibutuhkan untuk belajar strobist ?
A : Sebaiknya hanya menggunakan 1 flash terlebih dahulu, agar kita lebih paham mengenai pengaturan kamera maupun flash serta pencahayaan yang benar terlebih dahulu. Jika dirasakan kurang bisa menggunakan reflector untuk memantulkan cahaya.

Q : Apakah ada setting kamera di awal untuk mempermudah belajar strobist atau flash off camera ?
A : Memang semuanya tergantung konsep foto yang ingin dihasilkan. Namun tidak ada salahnya jika kita mengatur kamera di ISO 100-400, diafragma f 5,6-8, shutter speed 1/60-1/100, flash power ¼ - 1/8.

Q : Berapa jarak flash dengan subjek ?
A : Di awal kurang lebih 1-1.5 meter, namun jika terlalu gelap atau terlalu terang kita dapat mengubah jarak tersebut sesuai dengan kebutuhan.

Q : Kok subjek foto terlalu terang atau terlalu gelap ?
A : Pertama-tama cek ISO, jika terlalu terang mungkin saja ISO yang dipakai terlampau tinggi (misalnya ISO 800). Biasanya saya menggunakan setting ISO 100-400 untuk keperluan stobist, namun pada situasi tertentu mungkin saja saya memakai ISO yang lebih tinggi. Yang kedua adalah kita cek difragma, jika subjek terlalu terang maka kita ubah ke difragma yang lebih kecil (ke angka diafragma yang lebih besar), sedangkan jika subjek terlalu gelap maka kita bisa mengubah ke difragma yang lebih besar. Jangan lupa untuk memperhatikan jarak antara flash dan subjek, jika terlalu terang, maka jarak antara flash dan subjek dibuat menjadi lebih jauh, demikian pula jika subjek terlalu gelap maka dapat saja kita mendekatkan flash ke arah subjek. Yang terakhir adalah memeriksa flash power yang dipergunakan, pada flash yang terdapat layar LCD, biasanya dapat dilihat angka flash power (mulai dari 1/1 - 1/128) dan perkiraan jarak (0.5 meter - 5  meter) sehingga akan mempermudah kita untuk menentukan jarak ideal antara flash dan subjek.

Q : Kok background foto terlalu terang atau terlalu gelap ?
A : Hal ini biasanya terkait dengan shutter speed. Jadi jika terlalu terang maka ubah lah shutter speed di kamera menjadi lebih cepat (tapi ingat batasan flash sync) dan jika terlalu gelap ubah lah shutter speed menjadi lebih lama

Q : Kok di tengah hari bolong pakai flash ?
A: Biasanya kita memakai flash sebagai fill in saja agar mata subjek tidak terlalu gelap atau menambah rim light pada subjek

Q : Kok bisa sih pakai flash di siang hari ?

A : Perhatikan apakah flash anda memiliki fungsi hi speed sync, hal ini berguna untuk membuat flash sync mejadi lebih tinggi dari biasanya. Selain itu flash trigger anda juga harus mendukung fitur ini  agar dapat menggunakan fungsi hi speed sync.

Selasa, 25 Maret 2014

Strobist atau Flash Off Camera part 1

Strobist atau Flash Off Camera

Q : Apa itu Stobist atau Flash Off Camera ?
A : Pada umumnya orang akan memasang flash pada hot shoe di kamera, akan tetapi sekarang kita bisa membuat flash menyala tanpa harus memasangnya di hot shoe kamera. Inilah yang dinamakan Strobist atau Flash Off Camera.

Q : Peralatan dasar apa saja yang dibutuhkan untuk Strobist atau Flash Off Camera ?
A : Yang pertama adalah kamera yang memiliki hot shoe, seperti kamera prosumer, mirrorless dan dslr. Lalu flash beserta tiang lampu (light stand) untuk menempatkan flash. Yang terakhir adalah flash trigger agar flash menyala saat tombol shutter ditekan.

Q : Bagaimana cara mentrigger flash ?
A :  Ada berbagai cara untuk mentrigger flash, salah satunya adalah menggunakan kabel, lalu gelombang infra merah (seperti layaknya remote TV) dan gelombang radio, bahkan ada beberapa kamera yang dapat mentrigger flash lainnya menggunakan pop up yang ada di badan kamera.

Q : Mana yang paling efektif ?
A : Menurut pengalaman saya adalah gelombang radio, karena bisa ditempatkan di banyak tempat dan memiliki jangkauan yang lebih jauh dibandingkan menggunakan kabel atau gelombang infra merah.

Q : Flash harus di setting Manual atau TTL ?
A : Saya pribadi lebih suka menggunakan setting manual. Akan sedikit lebih repot, namun hasil lebih sesuai dengan harapan. Namun adakalanya saat tidak ingin direpotkan dengan berbagai macam setting, dapat saja saya menggunakan setting TTL . Biasanya flash trigger yang hanya memiliki kemampuan manual saja harganya lebih murah (sekitar Rp 175.000,00 - Rp 250.000,00 saat tulisan ini dibuat), sedangkan flash trigger yang memiliki kemampuan manual dan TTL sekaligus akan memiliki harga yang jauh lebih mahal.

Q : Apa itu Flash Sync ?
A : Flash sync dalam bahasa sehari-hari bisa dideskripsikan sebagai kecepatan atau lama bukaan difragma maksimal (shutter speed) oleh kamera saat menggunakan flash. Apabila melebihi Flash sync yang ada di kamera (biasanya akan berbeda pada masing-masing kamera, namun secara umum di kisaran 1/200), maka saat foto diambil akan muncul bayangan hitam di salah satu sisinya.

Q : Apa keuntungan Strobist atau Flash Off Camera ?

A : Jika menempatkan flash di hot shoe biasanya foto yang dihasilkan terkesan datar, termasuk dengan cara memantulkan cahaya flash (bounching) ke atas, karena cahaya pada subjek akan terkesan merata. Sedangkan saat menggunakan tehnik Strobist atau Flash Off Camera, penempatan flash bisa sesuai dengan keinginan fotografer sehingga mendapatkan hasil foto yang lebih baik, memiliki kesan 3 dimensi dan unik.

Rabu, 01 Januari 2014

Paket Photo Booth dan Rental Printer Kodak 305

Kami dari Quick Episode, menyediakan beragam paket Photo Booth untuk keperluan Ulang Tahun, Launching Product, Gathering, Gereja, dan lain-lain

Paket 100's                                    Rp. 1.750.000,00
1 Printer Kodak 305
1 Laptop+Software Dslr Booth
Template (Nama, Logo, dll)
100 foto 4R+Frame Karton
1 Fotografer+1 Operator
2 Flash+Umbrella

Paket 200's                                     Rp. 2.250.000,00
1 Printer Kodak 305
1 Laptop+Software Dslr Booth
Template (Nama, Logo, dll)
200 foto 4R+Frame Karton
1 Fotografer+1 Operator
2 Flash+Umbrella

Paket 300's                                      Rp. 2.750.000,00
1 Printer Kodak 305
1 Laptop+Software Dslr Booth
Template (Nama, Logo, dll)
300 foto 4R+Frame Karton
1 Fotografer+1 Operator
2 Flash+Umbrella

Paket Unlimited (silakan SMS/WA ke 08164856209) 

Untuk para fotografer yang membutuhkan rental printer Kodak 305 :

Paket Rental                                       Rp. 750.000,00
1 Printer Kodak 305
Bonus : Operator + Delivery Jakarta Area 

Kontak dan Pemesanan :
08164856209 (SMS/WA)